Sabtu, 06 September 2014

Onward, Twenty.

Onward.
Kata sifat yang berarti maju kedepan 
Aku mendapatkan kata ini dari judul novel yang sedang ku baca.
cerita dari buku ini mengenai bagaimana Starbucks bertahan hidup dan bangkit kembali tanpa kehilangan jiwanya. Bagaimana Howard Schultz mampu membangkitkan kembali Starbucks.



Saat melihat buku ini di gramedia kemarin, aku langsung mengambilnya. hanya ,melihat lambang Starbucks. aku mengambilnya, aku merasa berjodoh dengan buku ini. aku baru sampai pada halaman 23, tapi aku seolah mampu merasakan bagaimana perjuangan seorang ceo, dengan perasaan percaya yang awalnya tinggi, tenggelam, dan kembali timbul.

Membaca buku ini, baru 23 halaman, saya mencoba menghubungkannya dengan kehidupan yang saya jalani.
Tahun ini umur saya 20 tahun. Sudah bukan anak-anak lagi.
Akhir-akhir ini setiap malam, saya diam-diam menoleh kebelakang, dan melihat sejauh apa saya sudah melangkah. sejauh mana saya sudah menyusahkan orang tua saya. serta sejauh mana hubungan saya dengan orang-orang di sekeliling saya.

Sejauh mana saya sudah melangkah.
 20 Tahun bukan waktu yang singkat. langkah saya sudah membawa saya menemui banyak hal. suka dan duka. Sejauh ini dalam hal pendidikan, tentu sepatutnya saya bersyukur, mampu kuliah. yang membuat langkah saya belum sempurna sejauh ini, saya belum menemukan Mr.Right saya. mungkin terlalu dini pemikiran saya ini. tetapi apa salahnya coba memikirkan jauh kedepan. Mungkin saya merasa sudah siap, namun Tuhan yang lebih tau saya, dia akan berikan yang lebih dari baik, dia akan berikan yang Terbaik. semoga, umur ke 20 Tahun ini, saya bisa mendapatkannya. yang sesuai dengan doa saya selama ini, tidak menuntut banyak, hanya yang menurut Tuhan pantas untuk saya, dan saya pantas untuk dia.

Sejauh mana saya sudah menyusahkan orang tua
Bicara tentang hal ini, agak sedikit emosional ya. Hubungan saya dengan orang tua dibilang kurang sedikit harmonis. Saya selalu merasa di nomer dua kan. saya selalu merasa mama lebih saya kepada adik laki-laki saya, dan papa lebih sayang pada kakak perempuan saya, lalu sapa yang meyayangi saya ? jujur, hal ini membuat saya menjadi pribadi yang lebih mandiri dan dewasa dibanding dua saudara saya. saya juga merasa sedikit sungkan dengan kedua orang tua saya. Namun, sejak saya jauh dari orang tua (memutuskan untuk kuliah di luar kota sejak 2tahun lalu)  perlahan, saya menemukan hubungan 'sebenarnya' antara saya dengan orang tua.

kami dekat, orang tua saya bahkan menyayangi saya, lebih dari yang saya harapkan. mereka mengizinkan saya kuliah diluar kota seperti kakak saya, mereka berusaha keras agar saya bisa kuliah, mereka memeberikan uang jajan lebih, mereka juga mau mengirimkan makanan kesukaan saya, jika kadang saya 'ngidam' dan hal-hal lainnya yang menurut saya sederhana tapi priceless. dan semua yang mereka lakukan kepada saya, tidak pernah mereka meminta balasan, mereka bahkan rutin mengirimkan doa untuk saya.

Ma, Pa, I Love You, and i'll try my best.

Sejauh mana hubungan saya dengan orang-orang di sekeliling saya
banyak sekali orang yang saya temui, yang bisa saya ajak ngomong, atau pun yang saya temui ketika menunggu antrian di bank.  saya cukup senang mengamati orang-orang sekeliling saya. let me decribe it one by one
People come and go, but memories keep the same.
itu quote yang dalam. saya tipe orang yang cukup pemikir. kenapa bisa seperti ini, kenapa bisa seperti itu. cukup ribet, tetapi tetap saya memiliki orang-orang yang mau berteman dengan saya.


  • Mulai dari teman yang bertahan dengan saya selama 2 tahun belakang ini, teman kuliah, yang sering saya cuekin, yang sering saya tolak ajakan nya, tapi mereka tetap mengingat saya. mereka tidak menjauhi saya. And i'm grateful 
  • ada juga teman darri SMA, yang masih bertahan dengan saya sampai saat ini 5 tahun lamanya, tetap tidak berubah, walau tidak sering bertemu, walau mereka tentu punya teman-teman yang lain juga. tetap, mereka menggangap saya ada. tetap mengajak saya jalan. tidak mengasingkan saya. and i'm blessed
  • and 8 years friendship and still counting with them, whoaaa.. 8 tahun itu tidak singkat. dari cuma berbagi cerita tentang hal-hal kecil, sampai mengambil keputusan. oh tidak. 8 tahun bersama dan tidak ada yang memudar, malah terus berkembang. jujur, aku merasa yang paling random diantara mereka. tapi, mereka tetap bersama ku sampai hari ini. sampai saat ini bahkan. dan persahabatan kami terus berlanjut. dari waktu SMP, bercerita tentang bagaimana rasanya masa-masa SMA. saat SMA, bercerita bagaimana jadi anak kuliahan, dan saat Kuliah sekarang, pembicaraan kami sudah sampai tahap mempersiapkan pernikahan, maid of honour, prewed, wedding dress, and other things about wedding. selalu ada perasaan kesel ke yang lain, tetapi kalau udah ketemu bertiga, selalu ada kesal yang cair dan berganti jadi tawa. ada banyak hal yang bisa kami tertawai bertiga. ada banyak hal yang bisa kami bicarakan dan kami debatkan. dan dengan memiliki mereka i'm more than blessed

banyak perubahan lain yang terjadi, banyak yang aku rasakan. dan aku menikmatinya. aku siap menjadi lebih dewasa, siap menerima ujian lebih lagi. siap berproses menjadi lebih baik lagi. aku siap menemui hal-hal kecil, kejutan-kejutan yang Tuhan telah siapkan untuk ku.
Aku siap maju kedepan, untuk sesekali menengok kebelakang dan bersyukur.


Onward,

20.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar