Sabtu, 01 November 2014

Harusnya Kau pilih Aku.

Aku jatuh cinta. 
Dengan lelaki yang menyukai teman ku sendiri. 

Tragis ? Iya. 
Menyerah ? Mungkin tidak. 

Lelaki itu hadir tepat 1 hari setelah hari ulang tahun ku yang ke 20. Lelaki itu sudah mendekati teman ku dari awal tahun ini. Awlanya aku tidak tertarik dengan lelaki ini, kekepoan ku tidak timbul saat itu. Tapi, ketika malam itu secara langsung kami berkomunikasi hanya dalam beberapa jam, aku jatuh hati pada nya. 

Awalnya aku menapik perasaan ini, karna aku tau betul, dia masih memiliki perasaan dengan teman ku. Aku sadar betul sapa yang menjadi saingan ku. Aku tidak mau apa yang terjadi pada ku waktu SMA, ku balas pada teman ku saat ini. Di lain sisi, cerita ini bergulir, teman ku tidak memiliki perasaan untuk membalas perasaan lelaki ini. Pertanyaan pertama yang ku lemparkan ke tengah-tengah "Apa aku salah jika aku menyukai lelaki ini ?" 

Kami jadi dekat ( ini menurut ku), sering membicarakan berbagai hal dari yang penting. Suatu malam saat sedang membicara sesuatu hal, aku melaukan suatu kebodohan yang berakhir dengan dia memberikan statement bahwa dia tidak bisa menggangap perempuan lain yang mendekatinya lebih dari teman. Hanya bisa menjadi teman, atau teman dekat. Tidak bisa jadi TTM atau lebih. Pertanyaan kedua yang  kembali ku lemparkan  ke tengah-tengah "Apa yang harus ku lakukan dengan Lelaki ini ?"

Bermodal kan perasaan dan Tag 'hanya sebagai teman' aku kembali memberanikan diri ku maju, maju ke tengah-tengah permainan. Berani ajak dia jalan. hingga kami pergi jalan keluar kota. dan jika kami jalan keluar kota, aku selalu kebagian duduk di depan, di samping nya. Tahu bagaimana rasanya ? campur aduk. Kejadian yang terjadi saat jalan ini, menamparku cukup keras, hingga aku tersadar dan tersakiti. Dia masih memiliki perasaan dengan teman ku. Pertanyaan selanjutnya yang ku lemparkan "Apa aku harus bertahan ?"

Kami jadi sering berbincang-bincang via chating, membicarakan berbagai hal. Dari kegiatan sehari-hari sampai hal-hal yang pribadi. Aku tak bisa seperti ini terus, tapi aku tidak berani maju. Aku takut terluka. Aku memilih tetap diam, hingga dia tau sendiri. Teman-teman tak henti nya mengingatkan ku. Aku tetap pada pendirian ku, diam dan jalani. Kadang dia memberikan statement yang membuat ku cukup berbunga-bunga, tapi seketika itu juga langsung ku tapi "Li, ingat kalian cuma bisa jadi teman. Teman baik. Ini hanya sebagai teman baik"


Sampai posting ini ku tulis, aku masih tidak tau bagaimana perasaannya terhadap ku. Aku menyerahkan hati ku kepada Tuhan. jika memang dia untuk ku, beri aku petunjuk. Aku hampir lelah. Tapi masih ingin berjuang. Jujur saya, jika tidak berhubungan dengan dia, Lelaki ini tak akan menyakiti ku. 


Pertanyaan terbesar yang ku lemparkan ketengah-tengah dan terus berputar adalah "Apa yang harus aku lakukan sekarang ? bagaimana membuatnya sadar ?"




Back Song : Terry - Harusnya Kau pilih Aku,.




LiliCH